Thursday, February 12, 2015

Gaya Berpacaran Dalam Teori Generasi

Gaya Berpacaran Dalam Teori Generasi

Pacaran adalah segala macam tindak tanduk sepasang muda-mudi, yang saling suka dan sedang memadu kasih dalam gelora asmara. Disini bisa diartikan pacaran itu bentuk kata kerja, jadi jika kalian pacaran tapi tidak ngapa-ngapain berarti bukan sedang berpacaran, eh. Kalau sudah begitu kan lebih baik menjomblo saja? Dari pada dosa, hayo! Sedang teori generasi muncul akibat adanya kesenjangan antar generasi, dimana sampai sekarang dikenal ada lima generasi, yaitu : generasi baby boomer, generasi x, generasi y, generasi z dan ada juga istilah generasi alpha. Ada beberapa pendapat, namun menurut McCrindle (2006), generasi baby boomer adalah generasi yang lahir antara tahun 1946-1964, generasi x lahir antara tahun 1965-1980, generasi y lahir antara tahun 1981-1994, dan generasi z lahir antara tahun 1995-2010. Sementara istilah generasi alpha adalah generasi yang lahir setelah tahun 2010. Di Indonesia sendiri, pada sensus penduduk 2010 didominasi oleh generasi y dan z yaitu sebesar 27% dan 30%. Generasi tersebutpun yang menjadi target utama pasar para pengusaha, pebisnis, acara televisi sampai partai politik. Kita tahu sendiri ketika pemilihan presiden kemarin bagaimana ketegangan generasi muda kita, eh anu. Tidak.

Namun, ada hal yang menarik dari beberapa generasi ini, salah satunya coba kita lihat, renung dan bayangkan bagaimana gaya berpacaran pemuda dari tiap generasinya. Dan beginilah..

Generasi Baby Boomer
Generasi ini masih agak kelam masalah pacar-perpacaran, mereka hampir tak terlalu memikirkannya dan kalaupun ada sedikit sekali. Melihatnya memberikan senyuman merupakan sebuah kebanggaan yang bisa diceritakan berbulan-bulan. Konon, generasi ini adalah generasi yang langsung pada inti tujuannya : menikahi.

Cara nembak : tertarik, minta restu orang dewasa yang dekat dengannya, deketin orangtuanya. tembak.
Gaya Pacaran : - (NB : Karena menikahi adalah kemenagan terbesar)

Generasi X
Generasi ini adalah generasi yang sedikit mendapatkan tekanan dari orang tua agar tidak gegabah dalam menjalin hubungan, lebih-lebih bahkan terangan-terangan melarang pacaran. Konon, generasi ini adalah generasi yang ulet dan ngeyel dalam memperjuangkan cintanya, terkadang puitis dan gagah berani. Suatu hari saya menemukan sebuah buku kucel dan di dalamanya saya mendapati sebuah tulisan yang merupakan sebuah rayuan luar biasa, absurd agak menyedihkan.

“Hobi saya makan bakso bersama adek manisku yang paling cantik sejagad raya ini, hanya engkau dik!”

Asem! Ternyata itu tulisan bapak untuk ibuk. Lalu, dibawahnya saya melihat ada tulisan tangan ibuk yang lebih rapi, “RAYUAN GOMBAL!”

Cara nembak : tertarik, pinjam buku, tulis surat, kirim puisi dan pantun. tembak.
Gaya Pacaran : main kerumah dengan lebih dulu meladeni main catur bapaknya, ketemuan dipertigaan jalan. (NB : Pegangan tangan adalah prestasi terbesar)

Generasi Y
Generasi ini agaknya mulai longgar masalah pacaran, mereka secara serentak seolah mendapatkan restu secara tidak langsung dari orang tua mereka untuk mengandeng pasangan. Dalam berpacaran, konon generasi ini adalah generasi yang secara diam-diam suka mendua. Dan dengan alasan klasik ketika putus, ‘kamu terlalu jahat baik buat aku.’ Saya sendiri punya seorang kawan yang sampai sekarang menjalin hubungan dengan dua orang perempuan, yah tinggal nunggu waktu saja teman saya ini bilang kesalah satu perempuan, “kamu terlalu baik buat aku.”

Atau malah salah satu perempuan tersebut menampar pipi kawan saya, “Bangsat! Cowok sama saja.”

Cara nembak : tertarik, tukar nomer HP, telfonan, ketemu, tembak.
Gaya Pacaran : Taman kota, Bioskop, Kadang disemak-semak. (NB : Hamil adalah fatal dan kesalahan terbesar)

Generasi Z
Generasi ini adalah generasi paling mahir dan paling tidak tahu sopan tapi tahu santun. Baru-baru ini kita sedang diramaikan oleh anak laki-laki SMP yang nembak anak perempuan SD, jika itu benar bagaimana mungkin anak seumuran itu sudah pacaran dan tidak ada rasa canggung sama sekali. Konon, generasi ini adalah yang sering putus ketika pacaran dan juga yang paling cepat move on, sialnya mudah bagi mereka untuk mendapat ganti yang baru. Ada bahkan seusia awal SMA sudah berpacaran puluhan kali, ketika ditanya paling sebentar hubungan bertahan berapa lama. “Sehari,” jawab mereka polos. Bahkan yang lebih menggelitik, mereka mungkin lebih dulu mengenal pacaran daripada sistem kerja tubuh mereka. Pernah suatu hari seorang adik kecil cantik bertanya,”Kak, apakah ciuman bisa bikin hamil?”

Saya menahan tawa tapi terkaget juga,”Hah, kamu habis dicium pacarmu?”

“Nggak kok, kak!” jawabnya dengan nada pasrah.

Cara nembak : tertarik, minta tukar PIN, sering nongolin diri di media sosialnya, komunikasi intens, ketemu, jalan-jalan, nonton, tembak.
Gaya Pacaran : Dimanapun, asal bisa selfie berdua. (NB : Doyan Ciuman)

Generasi Alpha
Entah bagaimana masa muda generasi ini berpacaran kedepannya? Bisa jadi mereka sudah tidak mengenal istilah pacaran, bisa jadi. Sekarang generasi ini mungkin belum tahu menahu soal pacaran, mungkin. Generasi yang lahir di tahun 2010 keatas ini adalah balita-balita lucu yang menggemaskan namun dituntut segera memasuki dunia sekolah yang mencemaskan.

 ***

Begitulah! Menyoal urusan baris berbaris. Jika generasi baby boomer dimasa mudanya sudah biasa dengan barisan prajurit pembela tanah air, generasi x sudah biasa dengan barisan pemuda yang menggelar aksi demonstrasi, generasi y biasa dengan barisan pemuda antri bahan bakar subsidi. Maka seperti sebuah lirik lagu, generasi z adalah generasi yang sudah biasa dengan barisan para mantan.



*tulisan ini hanyalah sebuah nyinyiran yang tak bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya, itu sih.



1 comment:

  1. wahahaha, kreatif. generasinya pake variabel matematika gitu ya.
    kalau gue, mungkin generasi y. hmm..

    ReplyDelete