Saturday, February 21, 2015

Peraturan Yang Sering Dilupakan atau Diabaikan Dalam Permainan Futsal

Peraturan yang sering dilupakan atau abaikan dalam permainan futsal

Barangkali hanya sepakbola yang bisa mengikat saya agar rutin berolahraga, sepertinya begitu. Saya lupa sejak kapan mulai suka bermain sepakbola. Kiranya sejak kelas lima SD, dimana karir sepakbola ecek-ecek saya dimulai dengan permainan yang konyol. Berlari ramai-ramai menggerombol mengejar satu bola, sementara 2 teman kami diam ditempat, kadang jongkok kadangpula ngupilin borok, adalah mereka : 2 penjaga gawang masing-masing dari kami. Oleh karenanya, dulu ketika saya melihat siaran pertandingan sepakbola, saya merasa mereka bodoh sekali, bola dengan jarak dekat begitu tidak ada yang mau merebut. Bodoh! Andai itu kami yang main pasti sudah bergerombol menjadi satu merebutkan bola, dan pastinya hanya menyisahkan 2 penjaga gawang saja yang tak ikut bergerombol bersama kami.

Haha.

Lambat laun semakin remaja saya tahu permainan sepakbola, saya mulai mengidolakan Paklek  Henry dan menjagokan Arsenal sebagai klub favorit. Karir sepak bola ecek-ecek saya pun mulai membaik, paling tidak saya tahu posisi back dibelakang, tengah, sayap disamping, dan striker didepan. Sehingga permainan kami tidak menggerombol lagi. Semua posisipun sudah pernah saya coba, dan saya merasa cocok berada di sayap atau striker depan. Namun, beruntungnya sialnya saya seringkali berada diposisi cadangan. *catet



Dan, sekarang semakin dewasa saya kira tak bisa benar-benar melepaskan diri dari permainan sepakbola. Meskipun sekarang saya tidak benar-benar bermain sepakbola, namun berganti dengan bermain futsal. Futsal adalah permainan yang lebih mahal, sempit, dengan sedikit pemain. Ini merupakan salah satu varian sepakbola yang seringkali dimainkan di indoor meskipun terkadang juga outdoor.

Sempit karena ukuran lapangan futsal sendiri standart rata-ratanya adalah 25x18 meter dan sedikit pemain karena permainan ini hanya dimainkan oleh masing-masing 5 orang setiap timnya. Sedang mahal, karena duh, paling tidak sekali bermain futsal kami kira-kira menghabiskan uang 50 sampai 120 ribu tiap jamnya. Tiap jamnya. Tiap jamnya. (disini perlu saya ulang, dengan cara membacanya menggema seperti berbicara dalam ruang tertutup)

 


Bagi orang kota, alasan ramainya permainan futsal adalah karena semakin kurangnya lahan untuk dijadikan lapangan sepakbola sehingga mereka akrab dengan lapangan futsal. Namun bagi anak desa seperti saya, futsal semakin ramai jelas bukan karena itu. Tanah lapang di desa kami masih begitu luas, bahkan kami memiliki lapangan desa yang tak bisa dikatakan kecil. saya kira cukup luas, meskipun masih lebih kecil dibandingkan lapangan standart sepakbola. Namun, apa yang terjadi? Lapangan itu tak terawat sama sekali, dan yang lebih menyedihkan adalah semakin jarang sekali digunakan, hingga kau akan menemui rumput tumbuh tak karuan. Jangan kaget, gausah gumun. Jadi teringat kalimat yang lagi ramai dijadikan meme.

Disitu kadang saya merasa sedih.



*** 

Dalam bermain futsal ada hal-hal yang seringkali saya dan kemungkinan juga kalian lupakan atau sengaja diabaikan, hal-hal dan peraturan sederhana yang kita sepelekan sehingga ketika kita sedang mengikuti kompetisi formal, banyak sekali kesalahan tak perlu yang kita buat atau mungkin juga keuntungan yang gagal kita dapatkan. Dan berikut, mungkin beberapa peraturan yang sering dilupakan atau abaikan dalam permainan futsal,

Pertama, Kick off.
Dalam permainan futsal, kick off dilakukan dengan cara bola diletakkan ditengah kemudian dialirkan ke arah kedepan melewati garis tengah kemudian ditendang oleh kawan, entah kedepan atau memulai permainan dari bawah. Jadi, dalam aturan yang baru tidak diperbolehkan langsung menendang dari tengah ke gawang lawan.

Kedua, Tendangan kedalam.
Tendangan kedalam perlu diperhatikan bahwa tidak boleh lebih dari 4 detik sejak meletakkan bola di garis lapangan. Dan bola atau  kaki yang menendang seharusnya berada diluar atau digaris lapangan.

Ketiga, Tendangan bebas.
Dalam permainan futsal terdapat tendangan bebas langsung dan tendangan bebas tidak langsung. Tendangan bebas langsung diberikan ketika pemain dilanggar, dan tendangan bebas tidak langsung biasanya diberikan misalnya salah satunya ketika melakukan kesalahan backpass.

Keempat, Pergantian pemain.
Ini yang sering diabaikan, dalam pergantian pemain. Ada garis tersendiri dimana tempat masuk dan keluar pemain, dan jika itu dilanggar biasanya akan mendapatkan kartu. Dalam permainan futsal sendiri pemain bisa keluar masuk, tidak seperti di sepakbola dimana pemain yang sudah ditarik keluar tidak bisa masuk untuk main lagi.

Kelima, Backpass.
Backpass adalah mengoper kebelakang, atau lebih tepatnya ke arah penjaga gawang. Dalam permainan futsal backpass diperbolehkan asal bola tersebut terlebih dulu melewati garis tengah atau jika bola tersebut tersentuh/disentuh oleh pemain lawan. Jadi, jika kalian berniat mengulur-ulur waktu jangan bermain didaerah sendiri kemudian backpass ke penjaga gawang karena itu termasuk pelanggaran dan biasanya terkenan tendangan bebas tidak langsung.  

Keenam, Time out.
Dalam permainan perlu diketahui bahwa dari setiap babak di suatu pertandingan futsal ada yang namanya time out. Setiap tim boleh meminta sekali time out dari wasit disetiap babak. Dimana waktu time out adalah satu menit. Dalam meminta time out diperkenankan jika tim sedang dalam memegang bola. Perlu diingat, jangan sampai ketika lawan mau mencetak gol tiba-tiba meminta time out, itu sih bodoh khayal.

Ketujuh, Pakai sepatu Jeh!
Sesungguhnya bersepatu ketika bermain futsal adalah prinsip keamanan olahraga dalam satu hal, dan tampil gaya adalah hal lain, sementara supaya tidak disebut ndeso adalah lain hal lagi. Dulu, ketika kami bermain dilapangan desa hampir tak pernah memakai sepatu, meskipun dengan kondisi tanah yang berlubang-lubang dimusim kemarau kaki-kaki kami kuat, sementara jika bermain futsal dengan rumput sintetis yang empuk itu kaki-kaki kami seolah tak kuat jika tak bersepatu. Tak kuat menahan malu.






Itu sih. Adakah yang mau menambahkan, atau sedikit meluruskan? 

Surabaya. 21 februari 2015 

0 komentar:

Post a Comment