Wednesday, July 08, 2015

Tiga Makanan Khas Lamongan


(tulisan ini pernah di publish di areklamongan.co)


Tiga Makanan Khas Lamongan

Seperti kota-kota lain, Lamongan juga mempunyai makanan khas. Bahkan beberapa begitu khas, sehingga menjadi semacam ‘ikon’ atau trademark tersendiri dari segi kuliner. Saya sebagai warga asli Lamongan yang lahir di Lamongan dan besar dilupakan, okeh saya memang sering dilupakan dan tak pernah layak untuk dikenang. Abaikan! Saya akan mencoba memaparkan hasil pengamatan diam-diam saya mengenai 3 makanan khas Lamongan yang dengan mudah akan anda temui dan sumpah, layak untuk dijajal. Ah, andai anda sekalian mampir atau sedang berkunjung ke kota kami, jangan pernah sungkan untuk mencicipi beberapa makanan ini. Ini sungguh akan memanjakan lidah anda dengan tak perlu merogoh kocek terlalu dalam (kecuali kalo anda mau mentraktir saya sekalian). Ha ha. Trust me, it works so seriously.

SOTO LAMONGAN
Siapa yang tak kenal soto lamongan? Soto lamongan bahkan sudah ibarat spam yang mudah sekali nyebar di email. Diberbagai kota di Indonesia, saya pastikan banyak berdiri, mulai dari tenda-tenda kaki lima sampai depot istimewa yang berjualan soto lamongan, dan bahkan depot besarpun banyak. Soto Cak Har di Surabaya misalnya. Menurut saya ketika anda berada di Lamongan, tak ada salahnya jika anda mampir ke Depot Asih Jaya. Berada di kompleks pertokoan lamongan Indah A-4 dan juga ada yang di Jalan Panglima Sudirman nomor 75, sedikit sebelah kanan Plaza Lamongan yang mati itu. Disini anda akan dimanjakan dengan rasa soto khas Lamongan yang menggugah selera, dengan tempat yang cukup mewah lengkap dengan gerobak sotonya. Namun, jika anda (apalagi saya) menginginkan harga yang lebih murah, tenang! saya punya referensi, adalah Warung Soto Cak Mardi. Berada disebelah timur diperempatan jalan, yang mempertemukan Jalan Suwoko dan Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan (sekitar 50 meter sebelah selatan kantor Dinas Pendidikan Lamongan). Dengan harga yang murah, serta rasa yang menggoda. Warung soto Cak Mardi ini tak pernah sepi pelanggan. Intinya, jika uang anda berlebih silahkan mampir ke Depot Asih Jaya dan jika uang anda sedang-sedang saja monggo ke Warung Soto Cak Mardi. Dua-duanya mempunyai kelebihannya masing-masing, namun satu yang pasti : uenak jeh.

Ini baru dua referensi dari saya, yang lainnya masih banyak dan tak kalah enak.

Sebenarnya yang membedakan soto lamongan dengan soto yang lainnya menurut saya adalah koyanya, daging ayamnya yang lebih dulu dimasak dengan bumbu, serta bumbu kuahnya. Koya sendiri adalah tumbukan kerupuk udang dicampur dengan ebi dan bawang goreng.

NASI BORAN
Nasi boran ini begitu khas, tak ada penjual nasi boran kecuali di Lamongan. Sego boranan begitu kami menyebutnya. Sekilas, mungkin mirip sego sambal. Bedanya nasi boran disajikan dalam racikan bumbu lengkap, dari lengkuas, jahe, terasi, jeruk purut, cabe rawit yang direbus, beras mentah yang direndam sebagai pengental, parutan kelapa, bawang merah, bawang putih, dan merica, serta banyak lagi lainnya. kemudian digoreng dengan jumlah cabe yang lebih banyak dari racikan sambal-sambal biasa sehingga terasa pedas, pun ada sedikit rasa manis. Dan disajikan dengan pilihan berbagai macam lauk, seperti jeroan, ikan, ayam, telur dadar, telur asin, atau ikan sili. Lauk terakhir ini merupakan lauk khas andalan nasi boran, dan anda tak boleh melewatkannya (jika) masih ada.

Tidak begitu sulit menemukan nasi boran di Lamongan, biasanya berada di trotoar jalan. Disajikan dengan lesehan dipinggir jalan,  menikmati lezatnya nasi boran ini jadi berasa ada sensasinya sendiri. Didepan Plaza Lamongan yang mati itu, eh. (mati ditinggal investor padahal itu katanya pakai uang rakyak bangunnya). Dibelakang Plaza Lamongan, tepat berada di pujasera. Atau disekitar kantor DPR lama, dan disetiap sudut kota Lamongan hampir ada penjual nasi boran yang rasanya tak pernah bisa dilupakan bikin ketagihan.

TAHU CAMPUR
Jika anda tak pernah makan tahu campur. Sekilas tahu campur ini mirip dengan lontong tahu khas magelang atau lontong kikil. Namun dari segi rasa jelas berbeda, selain karena isian tahu campur lebih komplit, rasa kuahnya juga lebih gurih. Ini mungkin dikarenakan petis yang digunakan adalah petis udang, bukan petis dari rebusan sari ikan pidang. Tahu campur sendiri, kuahnya merupakan campuran bumbu komplit berupa bawang putih, bawang merah, daun bawang, kemiri, ketumbar, jinten, kunyit, jahe, laos, daun jeruk, dan serai yang telah diblender dan direbus bersama irisan tetelan. Tetelan sendiri adalah bagian otot sapi, teksturnya kenyal mirip seperti kikil namun sedikit berlemak.

Secara umum, anda bisa mendapatkan tahu campur di Lamongan dibeberapa tempat biasanya disajikan menggunakan gerobak dorong di sekitaran pasar. Atau di beberapa warung makan di sudut kota Lamongan, dan warung tenda yang berada di rest area depan stadion Surajaya. Atau anda boleh menjajal Warung Mbak yati yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu ini terletak di jajaran warung depan Stadion Surajaya Lamongan, sebelah timur gerbang utama. Warung Mbak Yati ini menyajikan beberapa menu, namum tahu campur adalah andalan. Jika sudah mencicipi tahu campur disini, saya kira anda tak pernah merasa kecewa.


*** 



Ah, apakah cuma saya disini, yang tiba-tiba merasa lapar?

0 komentar:

Post a Comment